Obat Herbal untuk Penderita Diabetes

#1 Pengertian Diabetes

Diabetes (kencing manis) adalah penyakit kronis yang ditandai dengan ciri-ciri berupa tingginya kadar gula (glukosa) darah. Diabetes yang tidak dikontrol dengan baik, dapat menimbulkan berbagai komplikasi yang membahayakan tubuh.

Glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel tubuh manusia. Tetapi jika menumpuk di dalam darah (akibat tidak diserap sel tubuh dengan baik) dapat menimbulkan berbagai gangguan organ tubuh.

Kadar gula dalam darah dikendalikan oleh hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas, yaitu organ yang terletak di belakang lambung.

Pada penderita diabetes, pankreas tidak mampu memproduksi insulin sesuai kebutuhan tubuh. Tanpa insulin, sel-sel tubuh tidak dapat menyerap dan mengolah glukosa menjadi energi.

Sumber: https://www.alodokter.com/diabetes

Berdasarkan artikel yang dijelaskan dalam situs alodokter.com, secara umum diabetes terbagi menjadi dua jenis yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2.

Diabetes tipe 1 terjadi karena sistem kekebalan tubuh penderita menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. Hal ini mengakibatkan peningkatan kadar glukosa darah, sehingga terjadi kerusakan pada organ-organ tubuh.

Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang lebih sering terjadi. Diabetes jenis ini disebabkan oleh sel-sel tubuh yang menjadi kurang sensitif terhadap insulin, sehingga insulin yang dihasilkan tidak dapat dipergunakan dengan baik (resistensi sel tubuh terhadap insulin). Sekitar 90-95% persen penderita diabetes di dunia menderita diabetes tipe ini.

#2 Gejala Diabetes

Diabetes tipe 1 dapat berkembang dengan cepat dalam beberapa minggu, bahkan beberapa hari saja. Sedangkan pada diabetes tipe 2, banyak penderitanya yang tidak menyadari bahwa mereka telah menderita diabetes selama bertahun-tahun, karena gejalanya cenderung tidak spesifik.

Beberapa ciri-ciri diabetes tipe 1 dan tipe 2 meliputi:

  • Sering merasa haus.
  • Sering buang air kecil, terutama di malam hari.
  • Sering merasa sangat lapar.
  • Turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas.
  • Berkurangnya massa otot.
  • Terdapat keton dalam urine. Keton adalah produk sisa dari pemecahan otot dan lemak akibat tubuh tidak dapat menggunakan gula sebagai sumber energi.
  • Lemas.
  • Pandangan kabur.
  • Luka yang sulit sembuh.
  • Sering mengalami infeksi, misalnya pada gusi, kulit, vagina, atau saluran kemih.

Beberapa gejala lain juga bisa menjadi ciri-ciri bahwa seseorang mengalami diabetes, antara lain:

  • Mulut kering.
  • Rasa terbakar, kaku, dan nyeri pada kaki.
  • Gatal-gatal.
  • Disfungsi ereksi atau impotensi.
  • Mudah tersinggung.
  • Mengalami hipoglikemia reaktif, yaitu hipoglikemia yang terjadi beberapa jam setelah makan akibat produksi insulin yang berlebihan.
  • Munculnya bercak-bercak hitam di sekitar leher, ketiak, dan selangkangan, (akantosis nigrikans) sebagai tanda terjadinya resistensi insulin.

Beberapa orang dapat mengalami kondisi prediabetes, yaitu kondisi ketika glukosa dalam darah di atas normal, namun tidak cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai diabetes. Seseorang yang menderita prediabetes dapat menderita diabetes tipe 2 jika tidak ditangani dengan baik.

#3 Diagnosis Penderita Diabetes

Tes gula darah merupakan pemeriksaan yang mutlak akan dilakukan untuk mendiagnosis diabetes tipe 1 atau tipe 2. Hasil pengukuran gula darah akan menunjukkan apakah seseorang menderita diabetes atau tidak. Dokter akan merekomendasikan pasien untuk menjalani tes gula darah pada waktu dan dengan metode tertentu. Metode tes gula darah yang dapat dijalani oleh pasien, antara lain:

a. Tes Gula Darah Sewaktu

Tes ini bertujuan untuk mengukur kadar glukosa darah pada jam tertentu secara acak. Tes ini tidak memerlukan pasien untuk berpuasa terlebih dahulu. Jika hasil tes gula darah sewaktu menunjukkan kadar gula 200 mg/dL atau lebih, pasien dapat didiagnosis menderita diabetes.

b. Tes Gula Darah Puasa

Tes ini bertujuan untuk mengukur kadar glukosa darah pada saat pasien berpuasa. Pasien akan diminta berpuasa terlebih dahulu selama 8 jam, kemudian menjalani pengambilan sampel darah untuk diukur kadar gula darahnya.

Hasil tes gula darah puasa yang menunjukkan kadar gula darah kurang dari 100 mg/dL menunjukkan kadar gula darah normal. Hasil tes gula darah puasa di antara 100-125 mg/dL menunjukkan pasien menderita prediabetes. Sedangkan hasil tes gula darah puasa 126 mg/dL atau lebih menunjukkan pasien menderita diabetes.

c. Tes Toleransi Glukosa

Tes ini dilakukan dengan meminta pasien untuk berpuasa selama semalam terlebih dahulu. Pasien kemudian akan menjalani pengukuran tes gula darah puasa. Setelah tes tersebut dilakukan, pasien akan diminta meminum larutan gula khusus. Kemudian sampel gula darah akan diambil kembali setelah 2 jam minum larutan gula.

Hasil tes toleransi glukosa di bawah 140 mg/dL menunjukkan kadar gula darah normal. Hasil tes tes toleransi glukosa dengan kadar gula antara 140-199 mg/dL menunjukkan kondisi prediabetes. Hasil tes toleransi glukosa dengan kadar gula 200 mg/dL atau lebih menunjukkan pasien menderita diabetes.

d. Tes HbA1C (glycated haemoglobin test)

Tes ini bertujuan untuk mengukur kadar glukosa rata-rata pasien selama 2-3 bulan ke belakang. Tes ini akan mengukur kadar gula darah yang terikat pada hemoglobin, yaitu protein yang berfungsi membawa oksigen dalam darah. Dalam tes HbA1C, pasien tidak perlu menjalani puasa terlebih dahulu.

Hasil tes HbA1C di bawah 5,7 % merupakan kondisi normal. Hasil tes HbA1C di antara 5,7-6,4% menunjukkan pasien mengalami kondisi prediabetes. Hasil tes HbA1C di atas 6,5% menunjukkan pasien menderita diabetes.

Hasil dari tes gula darah akan diperiksa oleh dokter dan diinformasikan kepada pasien. Jika pasien didiagnosis menderita diabetes, dokter akan merencanakan langkah-langkah pengobatan yang akan dijalani.

Khusus bagi pasien yang dicurigai menderita diabetes tipe 1, dokter akan merekomendasikan tes autoantibodi untuk memastikan apakah pasien memiliki antibodi yang merusak jaringan tubuh, termasuk pankreas.

#4 Komplikasi Diabetes

Sejumlah komplikasi yang dapat muncul akibat diabetes tipe 1 dan 2 adalah:

  • Penyakit jantung
  • Stroke
  • Gagal ginjal kronis
  • Neuropati diabetik
  • Gangguan penglihatan
  • Katarak
  • Depresi
  • Demensia
  • Gangguan pendengaran
  • Luka dan infeksi pada kaki yang sulit sembuh
  • Kerusakan kulit akibat infeksi bakteri dan jamur, termasuk bakteri pemakan daging

#5 Tips Cegah Diabetes Sejak Dini

Penyakit diabetes melitus ditandai oleh naiknya kadar gula di dalam darah. Penyebabnya bisa berkaitan dengan faktor keturunan hingga obesitas.

Pencegahan diabetes tipe 1 sulit dilakukan karena berhubungan dengan faktor genetik. Sementara itu, diabetes tipe 2 yang umumnya bermula dari gaya hidup tidak sehat masih bisa dicegah.

Cara untuk mencegah diabetes ini adalah dengan fokus menjaga kadar gula darah tetap normal.

Ungkapan “mencegah lebih baik daripada mengobati” memang benar adanya. Pasalnya, diabetes adalah penyakit yang membutuhkan perawatan seumur hidup. Maka dari itu, penting untuk melakukan langkah pencegahan diabetes mulai dari sekarang.

Cara mencegah penyakit diabetes melitus

Naiknya kadar gula dalam darah pada diabetes tipe 2 berawal dari kondisi resistensi insulin. Kondisi ini menyebabkan hormon insulin tidak dapat digunakan dengan optimal oleh sel-sel tubuh.

Padahal insulin berfungsi membantu sel-sel tubuh menyerap gula darah (glukosa) untuk selanjutnya diubah menjadi energi.

Namun, sekitar 9 dari 10 kasus diabetes tipe 2 dapat dihindari dengan pencegahan sederhana yang meliputi perubahan gaya hidup.

Dengan menjalani pola hidup yang lebih sehat, sensitivitas sel-sel tubuh terhadap insulin dapat meningkat sehingga mencegah risiko terjadinya resistensi insulin.

Berikut ini adalah cara perubahan gaya hidup yang bisa dilakukan untuk mencegah diabetes:

a. Menjaga berat badan ideal

Memiliki berat badan ideal adalah salah satu cara mencegah diabetes di kemudian hari.

Pasalnya, obesitas (kelebihan berat badan) menjadi salah satu faktor penyebab utama dari diabetes.

Obesitas mengganggu kerja metabolisme yang akhirnya membuat sel-sel dalam tubuh tidak dapat merespons insulin dengan baik.

Tubuh Anda jadi kurang atau sama sekali tidak sensitif terhadap insulin. Akibatnya, resistensi insulin yang berujung pada diabetes.

Hasil uji klinis yang dilakukan oleh National Institutes of Health (NIH) pun menyarankan hal ini sebagai tindakan pencegahan diabetes.

Pada laporannya, NIH mengatakan dengan menurunkan berat badan, mencegah diabetes hingga hingga 58 persen.

Untuk memantau berat badan ideal, Anda bisa mencari tahu Indeks Massa Tubuh (IMT) Anda.

b. Makan makanan bergizi seimbang

Menerapkan diet pradiebetes merupakan cara lain untuk mencegah diabetes.

Pencegahan ini dapat membantu Anda mengendalikan berat badan tetap ideal sehingga risiko diabetes akan menurun.

Selama ini kebanyakan orang cenderung terbiasa makan makanan cepat saji, berlemak, dan bergula tinggi.

Nah, untuk mencegah diabetes, Anda perlu mengatur kembali pilihan makanan ini.

Untuk mencegah diabetes, pastikan piring makan Anda selalu mengandung nutrisi lengkap dan seimbang, yaitu karbohidrat, protein, serat, lemak baik, serta vitamin dan mineral.

Anda perlu menghindari beberapa jenis makanan sekaligus meningkatkan asupan makanan tertentu.

1) Makanan yang harus dihindari

Makanan tinggi lemak jenuh, seperti susu sapi berlemak, keju, es krim, sosis, nugget, kue, dan gorengan. Makanan dan minuman kemasan. Makanan tinggi natrium, seperti garam, bumbu masak instan, dan mi instan. Makanan dan minuman tinggi karbohidrat sederhana, seperti permen, kue kering, minuman ringan, jajanan manis (martabak).

2) Makanan yang baik bagi kesehatan

Karbohidrat kompleks, seperti nasi merah, buah, sayur, dan biji-bijian. Makanan tinggi serat, seperti kacang merah, kacang polong, buah, dan sayur. Sumber lemak baik, seperti daging ikan (tanpa kulit dan tidak digoreng), alpukat, zaitun, dan kacang almond.

c. Memperhatikan asupan karbohidrat dan gula

Glukosa yang memengaruhi kadar gula darah merupakan hasil pemecahan dari karbohidrat. Sebagai cara mencegah diabetes, Anda bisa memilih sumber karbohidrat kompleks, seperti nasi merah.

Karbohidrat yang baik untuk menjaga gula darah memiliki indeks glikemik rendah karena lebih kaya serat. Dengan begitu, karbohidrat lebih lama dipecah menjadi glukosa.

Anda juga perlu memperhatikan asupan gula setiap harinya. Asupan gula harian sering berlebih karena konsumsi gula tambahan yang dicampurkan ke dalam makanan dan minuman.

Gula yang dimaksud termasuk pemanis buatan, gula cair atau gula kristal, serta gula alami dalam madu, buah yang dijadikan jus, dan konsentrat buah.

Konsumsi makanan tinggi gula secara berlebihan akan memicu masalah metabolisme, mengganggu proses produksi insulin serta memicu kegemukan atau obesitas.

Menurut Kementerian Kesehatan RI, batas asupan gula yang ditambahkan dalam makanan dan minuman adalah maksimal 50 gram atau setara dengan 4 sendok makan.

d. Menjaga porsi makan

Langkah selanjutnya untuk mencegah diabetes adalah menakar porsi makan sehari-hari. Apalagi jika Anda terbiasa makan dalam porsi besar.

Makan dengan porsi berlebih membuat Anda mengonsumsi lebih banyak kalori. Ini bisa meningkatkan berat badan dan risiko diabetes.

Menggunakan piring yang lebih kecil bisa menjadi salah satu cara menjaga porsi makan dalam rangka mencegah diabetes.

Makan dengan piring kecil membuat Anda secara tidak sadar jadi harus mengurangi porsi makan lebih sedikit dari biasanya.

Idealnya memang lebih baik makan sedikit-sedikit tapi sering ketimbang harus makan dalam jumlah banyak sekaligus.

e. Perbanyak aktivitas fisik

Gaya hidup mager alias malas gerak ikut menyumbang kenaikan kadar gula darah secara perlahan.

Sebuah penelitian dalam jurnal Pediatric Academic Societies melaporkan orang dewasa yang terbiasa nonton TV lebih dari 3 jam setiap hari berisiko tinggi mengalami kematian dini karena penyakit kronis, termasuk diabetes.

Oleh sebab itu, biasakanlah diri untuk lebih aktif bergerak dan hindari melakukan suatu kegiatan yang menyebabkan Anda duduk atau berbaring terlalu lama.

Aktivitas fisik dapat meningkatkan metabolisme tubuh. Hal ini dapat mendorong proses penyimpanan gula pada jaringan otot dan meningkatkan respons tubuh terhadap insulin.

Langkah pencegahan diabetes yang bisa dilakukan sehari-hari agar tubuh bergerak lebih aktif, antara lain banyak berjalan kaki, naik tangga, berkebun, dan membersihkan rumah.

f. Rutin olahraga

Aktivitas fisik, termasuk olahraga yang menurunkan gula darah, yang dilakukan secara rutin dapat dijadikan sebagai cara ampuh untuk mencegah diabetes.

Olahraga dapat membantu membakar kalori untuk menghasilkan energi dan menyimpan glukosa ke otot sebagai cadangan energi. Dengan begitu, gula tidak menumpuk di dalam darah.

Olahraga juga membantu tubuh Anda menjadi lebih sensitif terhadapp insulin. Ini tentu menghindarkan Anda dari risiko resistensi insulin.

Sebagai langkah pencegahan diabetes, luangkanlah waktu minimal 30 menit setiap harinya untuk berolahraga.

g. Berhenti merokok

Berhenti merokok juga dapat membantu Anda mencegah diabetes. Faktanya, diabetes tipe 2 adalah jenis diabetes yang paling banyak dialami oleh perokok.

Dalam studi ulasan pada Journal of the American Medical Association menganalisis beberapa penelitian besar mengenai rokok dan diabetes.

Orang-orang perokok aktif memiliki risiko diabetes 44% lebih tinggi daripada yang tidak merokok. Risiko tersebut meningkat sebanyak 61% jika Anda merokok lebih 20 batang per hari.

Jika Anda perokok aktif, tidak ada cara yang lebih ampuh untuk mencegah diabetes selain berhenti merokok. Meski sulit, Anda bisa memulainya sedikit demi sedikit.

h. Mengurangi konsumsi makanan manis

Membatasi konsumsi makanan manis bisa menjadi cara jitu mencegah diabetes. Makan manis terlalu banyak bisa menyebabkan kenaikan berat badan.

Bagi Anda yang menyukai makanan manis, membatasi porsinya adalah tindak pencegahan diabetes yang paling baik meski mungkin tidak mudah.

Keinginan makanan manis biasanya timbul saat Anda sedang stres atau bad mood. Dengan mengonsumsi makanan manis, kebanyakan orang berasumsi suasana hati akan jadi lebih baik dan stres berkurang.

Namun, makan makanan manis saat sedang stres dapat membuat Anda lebih mudah ketagihan. Alhasil, Anda malah terlalu banyak mengonsumsinya.

Jadi, cara mencegah diabetes untuk pencinta makanan manis bisa dilakukan dengan mengelola stres dengan baik.

Ketimbang mengonsumsi makanan manis, lakukan kegiatan bermanfaat yang mengurangi stres seperti membaca buku, olahraga, atau ngobrol dengan sahabat.

i. Banyak minum air putih

Mencegah diabetes bisa Anda lakukan dengan mengurangi konsumsi minuman manis, seperti soda, minuman energi, dan jus buah kemasan.

Nah, daripada minum yang manis-manis, baiknya minum air putih saja.

Cara mencegah diabetes ini dapat meningkatkan kemampuan sel-sel tubuh merespon insulin dengan baik.

Supaya Anda terbiasa mengonsumsi air putih untuk mencegah diabetes, mulailah dengan membawa botol minum sendiri ke mana pun Anda pergi.

Selain itu, sediakan juga air minum di meja kerja atau di kamar tidur Anda.

j. Jangan melewatkan jadwal makan

Mencegah diabetes bisa dilakukan dengan mengurangi kebiasaan makan banyak. Namun, bukan berarti Anda boleh melewatkan jadwal makan.

Melewatkan jadwal makan tidak membantu mencegah diabetes. Malah, ini bisa membuat Anda kalap untuk makan lebih banyak. Pasalnya, Anda telanjur menahan rasa lapar sehingga nafsu makan jadi lebih besar.

k. Konsumsi suplemen mineral

Cara lainnya untuk mencegah diabetes adalah dengan memperbanyak konsumsi suplemen mineral, seperti kromium dan magnesium.

Kedua mineral ini diketahui dapat meningkatkan sensitivitas insulin.

Kromium berperan dalam proses metabolisme lemak dan karbohidrat pada tubuh.

Sementara itu, magnesium merupakan mineral yang berperan sebagai reseptor jaringan dalam proses penyerapan glukosa.

Tindak pencegahan diabetes sangat penting dilakukan sedini mungkin mengingat penyakit ini dapat menyerang siapa saja dan tidak bisa disembuhkan.

Bila kesulitan menerapkan cara mencegah penyakit kencing manis apalagi jika Anda termasuk golongan yang berisiko, konsultasi dokter akan sangat membantu.

Sumber https://hellosehat.com/diabetes/tipe-2/cara-mencegah-diabetes

Anda atau keluarga hidup dengan diabetes? Anda tidak sendiri. Ayo order suplemen obat herbal untuk penderita diabetes berikut ini.

REKOMEMDASI OBAT HERBAL PENDERITA DIABETES (KENCING MANIS)

Obat Herbal untuk Penderita Diabetes
Obat Herbal untuk Penderita Diabetes
Obat Herbal untuk Penderita Diabetes
Obat Herbal untuk Penderita Diabetes
Obat Herbal untuk Penderita Diabetes

Posting Komentar untuk "Obat Herbal untuk Penderita Diabetes"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel